 |
| Ilustrasi. |
RAKYATTERKINI.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui satu-satunya jalan untuk menjamin keamanan jangka panjang bagi Israel dan membangun kembali Gaza pasca-agresi adalah melalui pembentukan negara Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, menegaskan meskipun Israel dapat mempertahankan keamanannya dengan dukungan dari negara-negara di kawasan, tantangan jangka panjang dan pembangunan Gaza tidak dapat diselesaikan tanpa adanya negara Palestina.
Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap ide pembentukan negara Palestina sebagai jaminan keamanan Israel.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel harus tetap memiliki kendali keamanan atas seluruh wilayah sebelah barat Sungai Yordan, tanpa menginginkan pembentukan negara Palestina.
Ketegangan antara Israel dan AS semakin terlihat, di mana pemerintahan Netanyahu menolak gagasan pembentukan negara Palestina. Meskipun Menlu AS Antony Blinken memberikan persetujuan terhadap bantuan dari negara-negara tetangga untuk membangun kembali Gaza, seperti yang dijanjikan oleh Arab Saudi, termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Sebagai bagian dari perjanjian rekonstruksi Gaza, Mohammed menawarkan normalisasi hubungan dengan Israel, namun dengan syarat bahwa Palestina harus merdeka. Pejabat AS juga mengungkapkan bahwa pemimpin Arab sepakat mendukung pemerintahan baru Palestina sebagai bagian dari reformasi demi menjaga keamanan di Gaza. (*)
