Notification

×

Iklan

Saatnya Pasien Kusta tak Dikucilkan, Dinkes Gelar Penyuluhan Perawatan

Senin, 07 Maret 2022 | 14:39 WIB Last Updated 2022-03-07T09:18:30Z

Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Yutiardi Rivai gelar penyuluhan perawatan kusta.


Pauh Kamba, Rakyatterkini - Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dalam rangka Hari Kusta se-dunia 2022 gandeng Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI), untuk melakukan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan perawatan pasien kusta di daerah itu.


Kepala Dinas Kesehatan, Yutiardi Rivai menyebutkan, saat ini penyakit kusta masih merupakan stigma di tengah masyarakat dan keluarga, termasuk sebagai petugas kesehatan. Dalam rangka menghilangkan stigma dan diskriminasi kusta di tengah masyarakat, pemerintah setempat menggelar kegiatan penyuluhan perawatan kusta.


Ia menyebutkan, Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis, tapi meluas hingga masalah sosial, ekonomi dan budaya serta merupakan stigma di tengah masyarakat . 


“Hal ini disebabkan, masih kurangnya pengetahuan tentang penyakit kusta dan kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan disabilitas yang ditimbulkannya,” kata Yutiardi saat kegiatan penyuluhan perawatan kusta, Sabtu (5/3) di Aula Puskesmas Pauh Kamba, Kecamatan Nan Sabarais.


Ia menyebutkan, Case Detection  Rate (CDR) angka penemuan kasus kusta di daerah ini, mulai dari tahun 2017 hingga 2021. Dimana, pada tahun 2017 dan tahun 2018 CDR Kusta di daerah ini melebihi target yang ada, yaitu, lebih dari 5 per 100.000 penduduk.  


Sedangkan dari tahun 2019 hingga 2021 CDR Kusta di bawah 5 per 100.000 penduduk. Ini lantaran penemuan kasus yang kurang dari petugas Puskesmas. 


Kemudian, jumlah penemuan kasus kusta PB (Pausi Basiler/Kusta kering) dan MB (Multi Basiler/Kusta Basah) dan cacat kusta tingkat dua. Jumlah penemuan kasus Kusta tipe PB tahun 2021 sebanyak 1 orang, dan Kusta tipe MB sebanyak 10 orang, dengan cacat tingkat dua sebanyak 5 orang atau 45 persen.


Penemuan kasus Kusta baru ini, sangat sedikit sekali dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana ditemukan sampai lebih dari 20 kasus setiap tahunnya, sebelum pandemi Covid-19.


“Dua Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kusta di Kabupaten Padang Pariaman sudah lama dibentuk yaitu Puskesmas Pauh Kambar dan Puskesmas Enam Lingkung, memiliki anggota masing-masing lebih dari 10 orang. Kegiatan KPD ini sudah lama tidak berjalan, sejak tahun 2018 sampai sekarang. Kita berharap pada tahun ini, kegiatan KPD dapat dijalankan kembali dengan tujuan mencegah terjadinya cacat kusta dan memulihkan ulkus pasien kusta itu sendiri,” sebut Yutiardy.


Ketua PERDOSKI Irdawaty Izrul mengatakan, dengan adanya penyuluhan dari PERDOSKI bersama tim lainnya, diharapkan dapat menghilangkan stigma dan diskriminasi kusta di tengah masyarakat. Sehingga, pasien kusta ini tidak didiskriminasi lagi atau dikucilkan oleh masyarakat dan keluarganya.


“Kita berkewajiban untuk meyakinkan penderita kusta bisa sembuh dan obatnya gratis. Kemudian, memotivasi penderita kusta untuk berobat teratur dan mengajarkan cara perawatan diri dengan 3M. Yaitu Memeriksa, Merawat dan Melindungi,” ujarnya mengakhiri. (suger)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update