 |
| Walikota Deri Asta (tengah). (foto ist) |
Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Dipenghujung 2020 Kota Sawahlunto menerima penghargaan Inovation Government Award (IGA) dari Kemdagri.
Di awal 2021 ini Kota Sawahlunto menjadi salah satu kota yang menerima Penghargaan Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) bersama 11 kabupaten / kota yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).
Selain Kota Sawahlunto, penghargaan serupa juga didapat Kota Padang, Payakumbuh, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Sijunjung, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Lima Puluh Kota, Dharmasraya dan Kabupaten Pasaman Barat.
Penghargaan diberikan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI dalam rangkaian peringatan Hari HAM se-Dunia ke-72 secara virtual dengan tema “Recover Better, Stand Up For Human Rights”, " Pelayanan Publik yang Berkeadilan ”. Senin (14/12/20) yang lalu.
Hari ini Senin ( 4/1/2021) diserahkan langsung oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mewakili Menteri Hukum dan HAM, Prof. Yasonna H. Laoly, di Kantor Gubernur Sumbar.
Sebelumnya Yasonna menjelaskan kelayakan kabupaten/kota mendapat penghargaan sebagai Kabupaten atau Kota Peduli HAM, berdasarkan tolak ukur capaian dari pelaksanaan pemenuhan hak-hak dasar melalui berbagai inovasi dan upaya yang terstruktur.
Peduli HAM itu kewajiban kepada pemerintah daerah kabupaten / kota, untuk meningkatkan peran dan tanggung jawabnya dalam penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM, jelas Yasonna.
Penghargaan ini sudah dilaksanakan Kemenhum dan HAM sejak 2013 yang berujuan untuk memotivasi, dan mendorong realiasi pemenuhan hak-hak dasar masyarakat. Pemenuhan hak dasar di bidang kesehatan, pendidikan, hak perempuan dan anak, hak atas pekerjaan, perumahan yang layak dan lingkungan yang berkelanjutan.
Walikota Sawahlunto, Deri Asta, yang juga Ketua DPD PAN usai menerima penghargaan tersebut menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan ASN Kota Sawahlunto, karena telah memberikan sumbangsihnya, sehingga Pemerintah Kota Sawahlunto mendapatkan penghargaan, pengakuan dari Pemerintah Pusat sebagai Kota Peduli HAM. Tahun ini adalah untuk yang ke empat kalinya secara berturut-turut.
“Untuk itu ke depan harus ditingkatkan lagi, terutama pelayanan masyarakat di wilayah publik, yang konsern terhadap perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, orang tua dan semuanya sepakat untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat berbasis HAM,” ungkap Deri Asta.
Di Indonesia, dari jumlah 514 kabupaten/kota, baru tercatat 432 yang mengajukan data capaiannya.
Dari jumlah tersebut, hanya 272 kabupaten/kota, atau sekitar 62% meraih penghargaan kategori Kabupaten dan Kota Peduli HAM. (Ris1)
