Padang, Rakyatterkini.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat memberikan sejumlah evaluasi penting terkait proses pemberangkatan calon jamaah haji dari Embarkasi Padang, khususnya pada tiga kelompok terbang (kloter) pertama.
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin, mengatakan, “Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar pelayanan ke depannya dapat lebih optimal,” dalam konferensi pers di Padang, Kamis.
Beberapa aspek yang menjadi perhatian antara lain adalah layanan transportasi dari Asrama Haji Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau, penerapan sistem pelayanan satu atap (one stop service), serta penanganan khusus terhadap jamaah lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, dan jamaah dengan risiko kesehatan tinggi.
Salah satu insiden yang menjadi perhatian adalah masalah pada bus pengangkut jamaah kloter pertama, di mana AC salah satu unit bus dilaporkan tidak berfungsi.
“Kami sudah meminta pihak Lion Air untuk segera mengganti bus yang bermasalah dan memastikan seluruh armada dalam kondisi layak pakai. Transportasi sangat penting karena jamaah harus menunggu cukup lama sebelum boarding,” ujar Mahyudin.
Mahyudin juga menekankan perlunya peningkatan efisiensi layanan one stop service agar jamaah tidak terpaksa menunggu terlalu lama, terutama dalam kondisi berdiri. Petugas diminta untuk memberi prioritas kepada jamaah lansia dan kelompok rentan lainnya.
“Jamaah lansia, penyandang disabilitas, dan yang berisiko tinggi harus mendapatkan perlakuan khusus. Mereka menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Untuk mempercepat identifikasi, panitia diminta untuk segera memasang kokarde atau tanda pengenal khusus pada jamaah lansia dan disabilitas begitu mereka tiba di Embarkasi Padang.
Selain itu, Kanwil Kemenag juga meminta Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Padang untuk mengatur suhu ruangan dengan lebih baik. Mengingat jumlah jamaah yang mencapai lebih dari 400 orang per kloter, pengaturan suhu yang tepat menjadi penting agar jamaah tidak merasa kelelahan akibat udara panas.
“Jangan sampai jamaah merasa kepanasan di dalam ruangan. Hal ini sangat mempengaruhi kenyamanan dan stamina calon jamaah haji,” tutup Mahyudin.(da*)