 |
| Cuaca Ekstrem Terjang Bogor, Puluhan Rumah Warga Rusak. |
Jakarta, Rakyatterkini.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa cuaca ekstrem melanda beberapa daerah di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bogor. Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Senin, 5 Mei 2025, sekitar pukul 16.30 WIB, menyebabkan kerusakan pada atap puluhan rumah warga di wilayah tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Desa Bantarsari, Desa Kota Batu, dan Desa Lemah Duhur, yang mengakibatkan 10 Kepala Keluarga (KK) terdampak. "Kerusakan yang terjadi pada rumah warga terutama pada bagian atap," kata Abdul Muhari dalam keterangan resminya pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Beberapa rumah yang rusak sudah diperbaiki, namun masih ada kebutuhan mendesak, seperti penyediaan terpal dan logistik tanggap darurat untuk para korban.
Selanjutnya, Aam – sapaan akrab Abdul Muhari – melaporkan bahwa pada keesokan harinya, hujan lebat dan angin kencang juga melanda enam desa lainnya di Kabupaten Bogor, yaitu Desa Pasir Jambu, Desa Ciomas Rahayu, Desa Pagelaran, Desa Cibanteng, Desa Sukamantri, dan Desa Purwabakti. "Akibat cuaca ekstrem ini, enam rumah rusak parah dan 15 rumah lainnya rusak ringan, dengan sebagian besar kerusakan pada atap," tambahnya.
Pascakejadian, BPBD Kabupaten Bogor segera melakukan koordinasi dan penilaian dengan pihak-pihak terkait. "Saat ini, sebagian rumah di Desa Purwabakti telah diperbaiki, namun di Desa Ciomas Rahayu, rumah yang rusak belum mendapat perbaikan. Kami masih memerlukan terpal untuk menutupi atap sementara di rumah-rumah yang terdampak," jelas Aam.
Aam juga mengingatkan bahwa cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang kini sering terjadi selama peralihan musim. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, meskipun hujan mulai jarang terjadi di beberapa wilayah. "Kami mengingatkan agar masyarakat memeriksa dan menebang pohon-pohon yang rawan tumbang di sekitar tempat tinggal, guna mengurangi risiko kerusakan rumah akibat angin kencang," pungkasnya.(da*)
