Notification

×

Iklan

Cile Cabut Peringatan Tsunami Setelah Gempa 7,4 Magnitudo

Sabtu, 03 Mei 2025 | 07:33 WIB Last Updated 2025-05-03T01:47:02Z

Ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com– Otoritas Cile telah mencabut peringatan tsunami setelah gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Drake Passage, wilayah perairan yang terletak antara Cape Horn dan Benua Antartika pada Jumat (2/5/2025). Peringatan tsunami ini dicabut pada siang hari waktu setempat.

Namun, meskipun peringatan tsunami telah berakhir, otoritas Cile tetap mengingatkan warga yang tinggal di sepanjang pantai selatan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gelombang tinggi yang dapat mencapai 3 meter hingga Jumat malam atau Sabtu siang waktu Indonesia Barat. Pihak berwenang Cile akan terus memantau perkembangan kondisi laut.

Presiden Cile, Gabriel Boric, melalui media sosial X menyampaikan, “Meskipun status darurat telah dicabut, sangat penting untuk terus mengikuti informasi resmi. Dalam situasi seperti ini, lebih baik berhati-hati daripada menyesal.”

Pasca-gempa, ribuan orang dievakuasi di wilayah Cile dan Argentina. Badan Penanggulangan Bencana Cile (Senapred) melaporkan bahwa lebih dari 1.700 orang telah dievakuasi ke daerah dataran tinggi dekat Kota Puerto Williams dan Puerto Natales.

Setidaknya 20 gempa susulan tercatat setelah guncangan utama. Namun, pihak berwenang melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa atau kerusakan material yang signifikan. Meskipun demikian, video yang beredar di media sosial memperlihatkan tanah longsor di Bukit Famantina, yang terletak di pegunungan Andes, Argentina, meski tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa yang terjadi pada pukul 08:58 waktu setempat tersebut berpusat di lokasi 219 km dari Ushuaia, Argentina, kota paling selatan di dunia. Sementara itu, Pusat Seismologi Nasional Cile mencatat gempa dengan magnitudo 7,5 yang terjadi pada kedalaman 10 km.

Cile terletak di Cincin Api Pasifik, jalur panjang yang membentang dari Amerika Selatan hingga Alaska, melintasi Jepang, Filipina, Papua, dan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan, yang merupakan daerah dengan aktivitas gempa tektonik yang tinggi. Sekitar 90% gempa bumi di dunia terjadi di sepanjang kawasan ini.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update