Pasaman, Rakyatterkini.com - Tim Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS–Sukardi, mengungkapkan dugaan adanya upaya yang terstruktur, sistematis, dan masif untuk menggagalkan pencalonan mereka dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan digelar pada 19 April 2025.
Dugaan tersebut mencuat setelah adanya laporan terbaru yang kembali ditujukan kepada pasangan nomor urut 3, terkait pelanggaran Pilkada. Tim hukum pasangan ini menilai laporan-laporan tersebut tidak berdasar dan mencurigai adanya upaya kriminalisasi politik terhadap Sabar AS–Sukardi.
“Sejak awal Pilkada 2024 hingga keputusan Mahkamah Konstitusi yang memerintahkan PSU, pasangan kami terus-menerus dihadapkan dengan laporan yang tidak proporsional. Penanganan yang dilakukan pun terkesan terburu-buru, seolah ada kekuatan yang mendalangi,” ujar perwakilan tim hukum dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/4/2025).
Kasus yang menimpa Sabar AS pada Pilkada 2024 menjadi contoh nyata dugaan ketidakadilan tersebut. Saat itu, Sabar AS dilaporkan karena kampanye di tempat ibadah. Padahal, menurut Pasal 72 ayat (2) Undang-Undang Pilkada, hal tersebut hanya merupakan pelanggaran administratif dengan sanksi peringatan tertulis, namun kasus itu berlanjut hingga ke pengadilan.
Menjelang PSU, laporan serupa kembali ditujukan kepada Sabar AS. Tim hukum juga menilai bahwa Bawaslu Pasaman berperan dalam membangun opini publik yang merugikan pasangan ini.
Selain itu, Tim Pemenangan mencurigai adanya keterlibatan oknum dari berbagai lembaga, mulai dari penyelenggara Pilkada, aparat penegak hukum, hingga anggota DPR RI, yang diduga berkolaborasi untuk menggagalkan pencalonan Sabar AS–Sukardi dalam PSU.
“Mereka tidak main-main. Kami menemukan indikasi yang kuat bahwa ini adalah upaya yang terkoordinasi. Tim investigasi internal kami telah bekerja di lapangan dan mengumpulkan sejumlah bukti,” ujar tim hukum.
Jika hasil investigasi dinyatakan lengkap, pihaknya memastikan akan membawa semua pihak yang terlibat ke ranah hukum.
“Kami tidak akan diam. Jika terbukti, semua oknum akan kami bawa ke pihak berwajib,” tegasnya.
PSU yang akan dilaksanakan pada 19 April mendatang menjadi momen penting dalam menentukan arah kepemimpinan Pasaman ke depan.(da*)