Padang, Rakyatterkini.com – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Padang menggelar razia di sejumlah kamar hunian warga binaan sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan Lapas.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari program nasional bertajuk *“Pemasyarakatan Bersih-Bersih”*, yang menjadi wujud komitmen jajaran pemasyarakatan dalam menciptakan suasana Lapas yang aman, tertib, serta bebas dari barang-barang terlarang.
Razia dilaksanakan pada Selasa malam, 15 April 2025, mulai pukul 21.00 WIB hingga selesai. Fokus penggeledahan kali ini berada pada Blok Kamar CI yang dihuni oleh 18 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Seluruh proses penggeledahan dilakukan dengan cermat dan teliti, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia dan mengedepankan profesionalisme.
Sebelum razia dimulai, para petugas mengikuti apel pengarahan yang dipimpin oleh Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Kamtib) serta Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP). Apel ini bertujuan menyatukan persepsi dan memastikan kesiapan personel agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sesuai prosedur.
Penggeledahan dipimpin langsung oleh Kasi Kamtib dan Ka. KPLP, dengan didampingi Kepala Sub Seksi Keamanan, Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib, serta seluruh jajaran pengamanan dan petugas JFT/PKP. Regu Pengamanan (Rupam) juga turut aktif dalam menjaga situasi tetap kondusif selama kegiatan berlangsung.
Kepala Lapas Padang, Junaidi Rison, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk mendeteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
“Kami ingin memastikan bahwa lingkungan pemasyarakatan tetap bersih dan bebas dari barang-barang terlarang. Ini merupakan bagian dari strategi pembinaan dan penguatan pengawasan internal terhadap pelaksanaan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Adapun fokus utama razia meliputi barang-barang berbahaya seperti senjata tajam rakitan, alat komunikasi ilegal, serta benda lain yang berpotensi mengganggu keamanan.
Junaidi juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan dalam rangka mewujudkan sistem pembinaan yang aman, bersih, dan bermartabat.(da*)