Jakarta, Rakyatterkini.com - Gunung Semeru mengalami erupsi pada malam hari ini, Minggu (20/4/2025), sekitar pukul 18.49 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi tersebut mengeluarkan abu vulkanik hingga mencapai ketinggian 800 meter di atas puncak gunung.
Secara administratif, Gunung Semeru berada di wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dan saat ini masih berstatus waspada atau level II.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian, menyatakan, "Erupsi terjadi pada hari Minggu, 20 April 2025, pukul 18:49 WIB, dengan tinggi kolom abu yang teramati sekitar 800 meter di atas puncak (± 4.476 meter di atas permukaan laut)."
Menurut Sigit, kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas yang lebih tebal mengarah ke utara dan timur laut. Erupsi tersebut juga tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 135 detik.
Sigit mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, yang berjarak sekitar 13 km dari puncak gunung. Selain itu, di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta untuk menghindari aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terdampak oleh perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa menjangkau hingga 17 km dari puncak.
“Masyarakat juga diingatkan untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena berisiko terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambahnya.
Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi terjadinya awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Daerah yang perlu diwaspadai meliputi aliran sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(da*)