Notification

×

Iklan

Empat Wilayah di Sumbar Dikenal Sebagai Komunitas Siaga Tsunami

Jumat, 18 April 2025 | 17:01 WIB Last Updated 2025-04-18T10:08:00Z

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi


Padang, Rakyatterkini.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Provinsi Sumatera Barat kini telah memiliki empat wilayah yang tergabung dalam program *Tsunami Ready Community* (TRC), yaitu komunitas siaga tsunami yang telah diakui baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Khusus di Sumbar, ada empat lokasi yang telah menjadi bagian dari komunitas siaga tsunami. Tiga di antaranya sudah meraih pengakuan internasional dari UNESCO, sementara satu lagi sedang dalam proses menuju pengakuan tersebut,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang, Suaidi Ahadi, dalam keterangan pers di Padang, Jumat (18/4).

Adapun tiga wilayah yang telah memperoleh pengakuan dari Komisi Oseanografi Antarpemerintah (IOC) UNESCO adalah Kelurahan Purus dan Kelurahan Lolong Belanti di Kota Padang, serta Nagari Tapakis di Kabupaten Padang Pariaman. Ketiganya resmi mendapatkan status komunitas siaga tsunami internasional pada Desember 2022.

Sementara itu, Desa Tuapejat di Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini telah diakui sebagai komunitas siaga tsunami di level nasional, dan tengah dipersiapkan untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Menurut Suaidi, pencapaian ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, terutama partisipasi aktif masyarakat yang membentuk komunitas secara mandiri dari bawah (*bottom-up approach*), bukan semata karena instruksi dari pemerintah pusat.

“Ini bukan sekadar program biasa, tetapi merupakan bukti nyata komitmen dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat pesisir menghadapi potensi bencana tsunami,” jelasnya.

BMKG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kementerian Sosial, serta sejumlah instansi terkait terus memberikan pendampingan, salah satunya melalui program Masyarakat Siaga Tsunami yang disusun berdasarkan standar dari UNESCO.

Program TRC sendiri dirancang untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman tsunami melalui pemenuhan 12 indikator kesiapsiagaan, termasuk sistem peringatan dini, edukasi kebencanaan, jalur evakuasi, hingga pelaksanaan simulasi secara rutin.

“Dengan kesiapsiagaan yang kuat, kita bisa meminimalkan korban jiwa, kerugian ekonomi, serta dampak kerusakan infrastruktur saat tsunami melanda,” pungkas Suaidi.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update