Notification

×

Iklan

Cindai Kepri Desak Satgas Mafia Tanah Selidiki Pembatalan 516 SKPPBT di Desa Toapaya Selatan

Selasa, 08 April 2025 | 18:00 WIB Last Updated 2025-04-08T12:45:20Z

,



Bintan, Rakyatterkini.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cerdik Pandai Muda Melayu (Cindai) Kepulauan Riau meminta Tim Satgas Anti Mafia Tanah untuk menyelidiki pembatalan 516 Surat Keterangan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (SKPPBT) yang diterbitkan oleh Pemerintah Desa Toapaya Selatan pada tahun 2011.

Ketua Umum Cindai Kepri, Edi Susanto, menyatakan bahwa pembatalan massal SKPPBT tersebut dapat memicu konflik agraria serta mengandung potensi pelanggaran hukum.

“Jika kita merujuk pada dokumen pembatalan yang ditandatangani oleh aparatur desa, termasuk RT, RW, dan mantan camat, maka sangat wajar jika Satgas Mafia Tanah turun tangan untuk mendalami kasus ini, karena dikhawatirkan akan menimbulkan sengketa pertanahan di kemudian hari,” jelas Edi.

Dalam dokumen tersebut, Pemerintah Desa Toapaya Selatan disebutkan justru kembali menerbitkan surat atas tanah-tanah yang sebelumnya telah dibatalkan. Langkah ini dinilai berisiko disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Adapun dalam dokumen pembatalan SKPPBT tahun 2011 tersebut, Kepala Desa Toapaya Selatan, Suhenda, mencantumkan alasan bahwa berdasarkan hasil pengecekan, lokasi tanah masuk ke dalam area konsesi PT. Agro Selaras Bumi Lestari, sebagaimana ditunjukkan dalam peta yang dilampirkan.

“Berita acara ini dibuat dengan itikad baik dan tanpa tekanan dari pihak manapun, untuk digunakan sebagaimana mestinya,” demikian bunyi pernyataan dalam dokumen pembatalan tersebut.

Namun yang menjadi sorotan, sebagian surat yang sudah dibatalkan itu kini diketahui berada di tangan warga, bahkan beberapa di antaranya sudah diperjualbelikan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Suhenda menyatakan bahwa persoalan tersebut sudah dilaporkan ke pihak Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim).

“Sudah, saya sudah sampaikan ke pihak reskrim pada bulan Ramadan lalu bersama kasi pemerintahan,” ujar Suhenda saat dihubungi oleh awak media.

Ia juga berjanji akan memberikan penjelasan lebih rinci setelah kembali bertugas.

“Saya sedang ada urusan di Batam. Nanti akan saya kabari kapan kita bisa bertemu agar bisa saya jelaskan secara lengkap,” pungkasnya.(FR)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update