Jakarta, Rakyatterkini.com – Banyak pengendara yang mungkin masih bingung membedakan antara kondisi mesin yang panas secara wajar dan gejala overheat. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, baik dari segi penyebab, dampak, maupun cara penanganannya. Pemahaman yang kurang tepat dapat membuat pengemudi salah mengambil keputusan saat menghadapi suhu mesin yang meningkat di jalan.
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, mesin yang panas dalam batas wajar adalah hal biasa, terutama ketika kendaraan digunakan untuk perjalanan jauh atau terjebak macet. Namun, overheat adalah kondisi ekstrem di mana suhu mesin melampaui batas aman, yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen penting.
"Mesin panas itu normal, apalagi saat sedang bekerja keras. Tapi, kalau indikator suhu mulai mendekati warna merah atau ada uap yang keluar dari kap mesin, itu tandanya sudah overheat," jelas Lung Lung dalam wawancaranya dengan Kompas.com pada Jumat (18/4/2025).
Lung Lung menambahkan bahwa mobil modern umumnya didesain untuk beroperasi optimal pada suhu sekitar 90-100 derajat Celsius. Dalam rentang suhu ini, oli mesin mengalir dengan lancar dan pembakaran berlangsung efisien. Namun, ketika suhu mesin terus meningkat karena sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik, kondisi overheat pun bisa terjadi.
"Overheat biasanya disebabkan oleh masalah seperti radiator yang tersumbat, kekurangan air coolant, kipas yang tidak berfungsi, atau thermostat yang rusak. Jika dibiarkan, kerusakannya bisa parah, seperti kebocoran pada silinder head atau bahkan mesin yang macet," jelasnya. Ia pun menyarankan pengendara untuk rutin memeriksa air radiator, kondisi selang, serta sistem pendingin lainnya. Selain itu, pengemudi juga perlu memperhatikan gejala awal overheat, seperti kipas mesin yang tidak berputar, suhu yang meningkat drastis, atau penurunan performa mobil.
"Jangan tunggu sampai muncul asap dari mesin, karena itu sudah terlambat. Begitu indikator suhu naik, segera berhenti dan matikan mesin. Buka kap mesin, tapi jangan langsung membuka radiator karena bisa berbahaya," tutur Lung Lung. Sebagai langkah pencegahan, pemilik kendaraan disarankan untuk melakukan perawatan berkala dan menggunakan coolant yang berkualitas serta sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
"Selama suhu tetap normal, mobil masih aman untuk digunakan. Namun, jika sudah overheat, jangan paksakan kendaraan berjalan. Risiko kerusakan jangka panjangnya sangat besar," tambahnya.(da*)