![]() |
Kakek Alvaro Kiano Nugroho (6), Tugimin (71), saat ditemui di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025). |
Jakarta, Rakyatterkini.com– Sudah lebih dari 50 hari sejak Alvaro Kiano Nugroho, seorang bocah berusia 6 tahun, hilang tanpa jejak. Alvaro, yang tinggal bersama kakeknya di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dilaporkan menghilang pada Kamis, 6 Maret 2025. Terakhir kali, ia terlihat di Masjid Jami Al Muflihun Bintaro, yang juga berada di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Hingga kini, polisi dan keluarga terus berupaya mencari keberadaan Alvaro. Namun, proses pencarian terkendala oleh kerusakan pada Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar tempat kejadian, yang menyulitkan pihak berwenang untuk memperoleh rekaman terkait peristiwa tersebut.
"Di lokasi kejadian, CCTV saat itu tidak dapat diakses karena kerusakan, sehingga kami tidak bisa memperoleh informasi visual terkait kejadian hilangnya Alvaro," jelas Kompol Murodih, Kepala Subbag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, saat dikonfirmasi pada Minggu (27/4/2025).
Polisi kini tengah mendalami keterangan dari beberapa saksi yang mungkin mengetahui peristiwa hilangnya Alvaro. "Kami sudah memeriksa tiga saksi, baik dari keluarga maupun pengurus masjid," tambah Murodih. Pihak penyidik juga berencana untuk memanggil ayah Alvaro, yang kini tengah menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang.
Kronologi sebelum hilang, Alvaro berangkat ke masjid untuk mengikuti shalat maghrib berjamaah, tanpa berpamitan dengan kakeknya. Tugimin (71), kakek Alvaro, baru merasa khawatir ketika cucunya belum juga pulang hingga malam. "Saya baru sadar dan mencari Alvaro sekitar pukul 21.30 WIB, tapi tidak menemukan dia," ungkap Tugimin. Setelah mencari di sekitar, Tugimin melapor ke Polsek Pesanggrahan, yang kemudian mengarahkan laporan tersebut ke Polres Jakarta Selatan.
Tiga hari setelah kejadian, pihak marbut Masjid Al Muflihun Bintaro mengungkapkan bahwa seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro sempat datang mencari anaknya. "Pria itu sempat menanyakan keberadaan Alvaro, namun marbut tidak terlalu memperhatikan karena sibuk dengan persiapan buka puasa," kata Tugimin.
Sementara itu, kedua orang tua Alvaro sudah bercerai. Ayahnya sedang menjalani hukuman di Lapas Cipinang karena kasus narkoba, sedangkan ibunya bekerja di Malaysia dan telah menikah lagi. Pihak keluarga sempat mengunjungi alamat terakhir keluarga ayah Alvaro, namun rumah tersebut sudah kosong. Polisi dari Polres Jakarta Selatan akhirnya berhasil melacak keberadaan alamat baru keluarga ayah Alvaro.
Selain itu, keluarga juga harus menghadapi aksi penipuan yang memanfaatkan kasus hilangnya Alvaro. Tugimin beberapa kali menerima telepon dari orang tak dikenal yang mengklaim mengetahui keberadaan Alvaro, namun setelah diperiksa, informasi tersebut terbukti palsu. Salah satu penelepon bahkan meminta uang sebesar Rp 800.000 dengan alasan darurat, sebelum akhirnya mengaku berencana menipu karena kesulitan finansial.
Sementara itu, meskipun mendapat sedikit petunjuk, keluarga Alvaro tetap tidak menyerah. Mereka terus melanjutkan pencarian hingga lintas kota, termasuk ke Tangerang Selatan dan Bekasi. "Kami terus berusaha dengan mencari dari satu kampung ke kampung lain, hingga akhirnya mencari di sekitar Bandara Pondok Cabe, meski belum membuahkan hasil," ujar Tugimin.
Alvaro dikenal dengan ciri-ciri berkulit sawo matang dan potongan rambut cepak. Bagi siapa saja yang melihat atau mengetahui keberadaan Alvaro, diminta untuk segera menghubungi nomor 0812-1923-0694.(da*)