![]() |
Gara-gara Pagar Laut Pembela Aguan Jadi Ahli Abrasi |
Jakarta, Rakyatterkini.com - Pemerhati sosial dan politik, Jhon Sitorus sentil para pembela Konglomerasi Sugianto Kusuma alias Aguan terkait pagar laut misterius di Tangerang Provinsi Banten.
Pasalnya, pagar kawasan laut diklaim sebagai daratan dan empang yang terkena abrasi.
“Tiba-tiba semua jadi ahli 'Abrasi',” kata Jhon Sitorus dalam akun X, pribadinya, Jumat, (31/1/2025), dikutip dari Fajar.co.id,
Namun katanya, pengikut Aguan sama sekali tak mengkampanyekan penanaman mangrove untuk mencegah abrasi.
“Tapi sama sekali tidak melakukan kampanye penanaman Mangrove. Kocak banget budak-budak Khong Guan,” tandasnya.
Sebelumnya, Konsultan Hukum Agung Sedayu Group, Muannas Alaidid menegaskan, sertifikat yang terbit di Kohod itu baik HGB dan SHM dulunya adalah daratan, tambak rakyat yang terabrasi dan belum ditetapkan tanah musnah.
Kader PSI menyebut, banyak yang belum terdaftar ratusan bahkan ribuan girik tahun 80an belum disertifikatkan karena soal biaya.
Lebih lanjut dia juga menegaskan bahwa pagar laut itu sudah ada bertahun-tahun bahkan puluhan tahun dibuat warga pemilik tambak dari hasil swadaya penahan abrasi dan rob agar tanah mereka tidak hilang.
“Jagan mau dipolitisasi isu pagar laut pakai pengamat abal-abal atau dikomentarin politisi pembenci dan konten hoaks seolah pagar baru dibuat,” jelas Muannas
Sebelumnya, Kepala Desa Kohod, Arsin juga mengklaim lahan pagar laut dulunya adalah daratan yang menjadi empang lalu abrasi. (*)