RAKYATTERKINI.COM - Indonesia kembali “dijajah” Belanda?. Dulu, akhir abad
ke-16, Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)
memulai jajahannya dam menguasai ekonomi dan politik di pulau Jawa.
Itulah awal para Meneer dari Negeri
Tulip itu menguasai Tanah Air.
Ketika VOC bangkrut (1796) semua asetnya diambil alih
Belanda untuk dinasionalisasi sebagai
milik penjajah Belanda. Bumi Pertiwi baru lepas dari para penguasa dari negeri Willem I, yang menjadi raja pertama setelah Belanda beralih dari
Republik kepada sistem monarki tahun 1945. Sungguh masa yang sangat panjang,
350 tahun.
Itulah sekelumit masa lalu bangsa ini. Kini negara yang
bernama Indonesia sudah mengenyam kemerdekaan selama 80 tahun. Negeri plus 62
ini sudah melesat jauh dan menjadi bagian
kekuatan ekonomi dan politik dunia.
Dari berbagai sektor, kini bangsa besar dengan jumlah penduduk
terbesar keempat di dunia, mengalami lonjakan di berbagai bidang, baik industri
maupun olahraga. Semuanya tak terlepas dari masa perjalanan panjang yang penuh
cobaan dan ujian.
Dari berbagai cabang olahraga, negeri ini mampu mengukir
prestasi berkelas dunia. Tak hanya bulutangkis, tetapi juga di cabang olahraga
lainnya, seperti bela diri, panahan, angkat besi, panjat tebing dan
lain-lain.
Kini, satu cabang olahraga lagi bakal tinggal landas menuju
pentas dunia, yakni sepakbola. Perjalanan Timnas Garuda sudah memasuki babak ke-3 kualifikasi
Piala Dunia. Butuh beberapa langkah lagi, impian untuk mentas di Turnamen Piala Dunia bakal terwujud.
Berbagai upaya dan
dilakukan PSSI sebagai induk organisasi sepakbola Indonesia. Salah satu
tren yang kadang tergolong latah, adalah
mendatangkan pelatih-pelatih asing untuk menangani Timnas Garuda. Setidaknya,
sudah 30-an pelatih asing yang mencoba membangun prestasi sepakbola
Indonesia.
Ketika negara-negara di Asia belum mengenal pelatih asing,
Indonesia jutsru sudah memulainya dari sebelum era kemerdekaan dengan pelatih FH. Van
Valkenburg (1934-1936) asal Belanda.
Boleh jadi karena pada era itu Indonesia masih dikusai Belanda.
Tetapi paling tidak,
Timnas Indonesia sudah dilatih
enam pelatih asal negeri Kincir Angin itu. Dan, kini giliran Patrick
Kluivert yang datang menggantikan pelatih asal Korea Selatan Shin Tae Yong
sebagai pelatih Belanda ke-tujuh.
Enam pelatih Timnas asal Belanda sebelumnya terdiri dari; Johannes Christiffel Van Mastenbroek (1938),
Wiel Coever (1975-1976), Frans Van Balkom (1978-1979), Henk Wullems (1996-1997), Wim Rijsbergen (2011-2012),
Peter Huistra (2015) dan Patrick Kluivert (2025-2027?)
Artinya, dari dulu, Timnas Indonesia cenderung ke
Belanda-belandaan. Kini, malah tak sekadar Belandaisme, tetapi sudah Timnas
Indonesia rasa Belanda.
\
Sebelum mendatangkan Patrick Kluivert, PSSI terkebih dulu
membangun prestasi instan berbau Belanda. Sejumlah pemain keturunan
dinaturalisasi sebagai pemain Timnas Indonesia.
Kini, sedikitnya 20 pemain naturalisasi yang berpaspor
Indonesia. Dari jumlah tersebut, 15 di antaranya berasal dari Belanda. Mereka adalah pemain
yang punya darah keturunan dari Indonesia, tetapi lahir dan besar di Belanda
serta berkarir sepakbola di kompetisi negara Keju itu.
Mereka yang sudah
berpaspor Indonesia itu adalah; Marc Klok, Syaine Pattynama, Ivar Jenner,
Rafel Stuick Nathan Tjo A On, thom Haye, Ragnar Oratmangun, Jens Raven, Jay
Idzes, Calvin Verdonk, Maarten Paes, Mees Hilgers, Eliano Raijnders, Dion Mark dan Ole Romeny.
Tak hanya pemain, kini Erick Tohir sebagai Ketua Umum PSSI
mempercayakan Timnas Indonesia kepada pelatih yang juga asal Belanda, Patrick
Kluivert.
Belum cukup itu. mantan bintang FC Barcelona itu juga membawa dua asisten pelatih dari
negerinya, yakni, Denny Landzaat dan Alex Pastoor. Bahkan Patrick konon juga bakal membawa asisten pelatih kiper
dan analis juga dari Belanda.
Dengan demikian, lengkap sudah Timnas Indonesia dengan para
Belandanya. Mulai dari Pelatih sampai kepada para pemain yang mayoritas
Belanda.
Maka Timnas Indonesia kini, kental berbau Belanda dan rasa
Belanda. Tinggal menunggu prestasi seperti apa yang akan dibangun. Bisakah
seperti Timnas Belanda, atau setidaknya mendekati Tim Orange dan lolos ke Piala
Dunia? Allahu’alam. (Rra)