Notification

×

Iklan

Alihkan Anggaran Seremonial, Ini Penjelasan Mentan Andi Amran

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:49 WIB Last Updated 2025-01-31T06:49:02Z

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kebijakan pengalihan anggaran alias refocusing yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2024 kemarin dapat memberi nilai tambah sebesar Rp17 triliun terhadap hasil produksi pangan dalam negeri.

Amran menjelaskan anggaran yang dialihkan tersebut diambil dari anggaran perjalanan dinas, seminar, hingga perintilan anggaran lain yang dirasa tidak perlu. 

Dana hasil pengalihan ini kemudian digunakan untuk membiayai pembelian benih, pompa, alat mesin pertanian (Alsintan) untuk para petani jagung dan beras sebagai pangan strategis.

Menurutnya program ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi kekeringan imbas El Nino yang memang terjadi sepanjang 2024 lalu

"Hasil refocusing anggaran yang untuk perjalanan dinas, rehab kantor, saya katakan kantor ini tidak akan runtuh sampai 5 tahun, kita tunda saja. Ini menghasilkan Rp 17 triliun. Dari penghematan Rp 1,7 triliun menghasilkan Rp 17 triliun," kata Amran di Hotel The Westin Jakarta, Kamis (30/1/2025).

"Rp17 triliun, anggaran tetap, tapi semua anggaran yang bisa kami cut (refocusing). Seminar, karangan bunga, cipika-cipiki, cut," tegasnya lagi.

Ia kemudian mengatakan dari hasil refocusing inilah Indeks Pertanaman (IP) atau frekuensi bercocok tanam di sejumlah daerah yang tadinya hanya bisa dilakukan sekali setahun, meningkat jadi dua hingga tiga kali setahun. Sehingga produksi pangan dalam negeri RI naik cukup signifikan.

Dalam hal ini, Indonesia berhasil ekspor 50.000 ton Jagung pada Mei 2024. Kemudian ada peningkatan produksi beras 1,49 juta ton pada Agustus-Desember 2024. Peningkatan produksi inilah yang memberi nilai tambah hingga Rp 17,89 triliun.

"Alhamdulillah kita refocusing. Ini yang cukup mengejutkan. Di saat El Nino, La Nina dan kekeringan, tapi produksi tertinggi 5 tahun. Ini kata BPS jadi tak bisa lagi diperdebatkan," terang Amran. (ris1)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update