Notification

×

Iklan

BMKG Berhasil Turunkan Risiko Banjir di Jakarta Lewat Operasi Modifikasi Cuaca

Senin, 09 Desember 2024 | 20:54 WIB Last Updated 2024-12-09T13:54:27Z

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Jakarta, Rakyatterkini.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilaksanakan pada 7-8 Desember 2024. 

Operasi ini berhasil mengurangi intensitas hujan hingga 67% di beberapa wilayah Jakarta, yang berdampak pada penurunan risiko banjir dan genangan.

Sebelumnya, pada 5 Desember 2024, BMKG mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem yang diprediksi terjadi antara 6-8 Desember 2024 dan berpotensi berlanjut hingga 9 Desember 2024. 

Peringatan ini mencakup potensi hujan lebat disertai kilat-petir dan angin kencang, yang dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer yang terjadi bersamaan di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Barat, Banten Selatan, dan Jakarta.

Menyikapi hal tersebut, BMKG melaksanakan OMC sebagai bagian dari upaya mitigasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan operasi ini dilakukan dengan cara penyemaian awan selama dua hari berturut-turut, dengan melibatkan lima sorti penerbangan yang membawa empat ton bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta.

"Tujuan dari operasi ini adalah mengurangi potensi bencana hidrometeorologi, terutama banjir, yang sering melanda Jakarta akibat hujan intensitas tinggi

Kami berhasil mengurangi curah hujan di beberapa wilayah dengan pengurangan mencapai 13% hingga 67%, berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP)," ujar Dwikorita, seperti dikutip dari laman bmkg.go.id

Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menambahkan bahwa pada 7 Desember, operasi ini berhasil mengurangi curah hujan di sisi timur Jakarta, meskipun pada sisi tengah dan barat Jakarta terjadi peningkatan curah hujan. 

Namun, pada 8 Desember, pengurangan hujan berhasil tercapai di hampir seluruh wilayah Jakarta. Hal ini menunjukkan keberhasilan teknik modifikasi cuaca dalam mendistribusikan hujan ke lokasi yang lebih aman, sekaligus mengurangi tekanan di daerah-daerah rawan banjir.

"Teknologi modifikasi cuaca ini memungkinkan kami untuk mengarahkan hujan agar tidak terakumulasi di satu tempat. Pada 8 Desember, hampir seluruh wilayah Jakarta mengalami pengurangan curah hujan, sehingga risiko genangan berkurang secara signifikan," jelas Seto.

Dwikorita menambahkanOMC merupakan langkah strategis BMKG untuk mendukung mitigasi bencana di musim penghujan. Meskipun upaya ini efektif mengurangi intensitas hujan di awal bulan Desember, kemampuan modifikasi cuaca masih terbatas saat menghadapi fenomena atmosfer yang lebih ekstrem, terutama menjelang puncak musim hujan.

"Kami akan terus melaksanakan upaya ini selama musim penghujan, terutama di wilayah dengan risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi, meskipun kami menghadapi keterbatasan dalam menghadapi fenomena atmosfer yang bersamaan," kata Dwikorita. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update