 | ||||
| Serangan Israel ke Gaza. | Foto AFP/ | John Macdougall |
RAKYATTERKINI.COM - Masjid Agung Omari, yang merupakan masjid tertua dan terbesar di Jalur Gaza, Palestina, mengalami kerusakan parah akibat serangan.
Hanya menara masjid yang masih berdiri, sementara dinding dan atap masjid roboh, disertai retakan besar di bagian bawah menara.
Media yang dikelola Hamas membagikan sejumlah foto yang menunjukkan kerusakan tersebut. Menara masjid ini, yang terletak di Kota Tua Gaza City, kini menjadi satu-satunya bangunan masjid yang masih utuh, meskipun tampaknya dapat roboh kapan saja.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Gaza menyatakan keprihatinan atas kejahatan yang menargetkan dan menghancurkan situs arkeologi, dan menyerukan dunia dan UNESCO untuk mengambil tindakan guna melestarikan warisan peradaban dan budaya yang besar ini.
Masjid Agung Omari, yang telah menjadi situs suci umat Kristen atau Islam setidaknya sejak abad kelima, dinamai dari khalifah kedua Islam, Omar bin Khattab.
Penduduk Gaza, pada Jumat (8/12/2023), menyuarakan kemarahan dan kesedihan mereka atas hancurnya Masjid Agung Omari.
Seorang penduduk, Ahmed Nemer (45), yang tinggal di sebelah masjid, mengaku tak bisa berkata-kata setelah melihat foto-foto bangunan yang rusak di kawasan kediamannya.
"Saya telah berdoa di sana dan bermain-main sepanjang masa kecil saya," katanya, sambil menuduh Israel sedang mencoba menghapus memori mereka.
Sejak agresi diluncurkan pada 7 Oktober, sekitar 104 masjid dilaporkan hancur akibat serangan Israel. Beberapa di antaranya termasuk Masjid Kuno Othman Bin Qashqar di Kota Tua Gaza, yang dibangun pada 620AH di lingkungan Al-Zaytoun, sebelah timur Gaza City.
Masjid Sayyed Al-Hashim, yang dianggap salah satu masjid terpenting di Kota Tua Gaza, juga dilaporkan hancur. Masjid ini sejak lama dianggap sebagai tempat makam kakek Nabi Muhammad, Hashim Bin Abd Manaf. (*)
