Notification

×

Iklan

Rekrutmen Militan Hamas di Lebanon, Ketegangan Gaza-Israel Dorong Keterlibatan Hizbullah

Selasa, 19 Desember 2023 | 20:52 WIB Last Updated 2023-12-19T13:52:17Z

Milisi Hamas Palestina. | Foto: Reuters/Hamas Military Wing


RAKYATTERKINI.COM - Milisi Hamas Palestina dilaporkan mulai merekrut pasukan di Lebanon sebagai respons terhadap eskalasi konflik dengan Israel di Jalur Gaza. 

Media Timur Tengah melaporkan bahwa Hamas, melalui kantornya di Beirut, telah mengeluarkan pengumuman rekrutmen sejak 4 Desember. 

Pengumuman tersebut menyasar pemuda Palestina yang tertarik untuk bergabung dalam gerakan pembebasan Masjid Al Aqsa dan Yerusalem.

Al Jazeera melaporkan, seperti dikutip dari CNNIndonesia, rekrutmen ini dimulai saat Israel memulai fase baru agresinya ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata tahap pertama berakhir. 
Pengumuman rekrutmen tersebar di kamp-kamp pengungsi warga Palestina dan masjid di selatan Lebanon.

Menurut laporan MENA Unleashed, Hamas juga mengajak orang dewasa di Lebanon yang bersedia menyumbangkan keterampilan ilmiah dan teknis mereka untuk bergabung dengan milisi. 

Analis mencatat bahwa rekrutmen ini dapat menguntungkan Hizbullah, milisi yang menguasai wilayah selatan Lebanon dan merupakan sekutu dekat Hamas.

Hizbullah, yang memiliki dominasi militer di selatan Lebanon dan berbatasan langsung dengan Israel, telah membantu Hamas dalam melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober. Hizbullah juga terlibat dalam penyelundupan masuk ke wilayah Israel dan penyanderaan ratusan orang.

Beberapa analis menilai bahwa Hamas menganggap Hizbullah sebagai sekutu penting karena kekuasaan militer Hizbullah di selatan Lebanon dapat mendukung perjuangan melawan Israel. 

Hilal Khashan, seorang profesor ilmu politik di American University of Beirut, menyatakan Hizbullah berusaha mendapatkan dukungan dari kelompok Sunni seperti Hamas di Lebanon dalam perjuangannya melawan Israel.

Sejak konflik antara Hamas dan Israel, Hizbullah juga terlibat dalam serangan terhadap Israel sejak 8 Oktober, dengan lebih dari 100 orang tewas, termasuk anggota milisi Hizbullah. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update