Notification

×

Iklan

Krisis Amunisi Ukraina, Pasokan Militer Barat Terhenti, Tentara Ukraina Terpaksa Merancang Strategi Baru

Kamis, 21 Desember 2023 | 10:57 WIB Last Updated 2023-12-21T03:57:59Z

Tentara Ukraina Terpaksa Merancang Strategi Baru
Pasukan Ukraina. | Foto BBC World
RAKYATTERKINI.COM - Negara-negara Barat telah menunda pengiriman bantuan militer tambahan ke Ukraina, menyebabkan pasukan Ukraina menghadapi potensi kehabisan amunisi. 

Mesin-mesin perang mereka mungkin tidak dapat beroperasi secara optimal dalam menghadapi Rusia.

Dalam respons terhadap situasi ini, pasukan Ukraina terpaksa mengurangi operasi militer dan beralih ke sikap defensif. 

Brigadir Jenderal Oleksandr Tarnavskyi menyatakan kekurangan pasokan persenjataan, terutama peluru artileri modern, telah merasuki seluruh lini depan pasukan Ukraina, seperti dikutip dari detikINET.

Tarnavskyi menyebutkan mereka saat ini berusaha maksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. "Kami merencanakan ulang tugas-tugas yang telah kami tetapkan dan menjadikannya lebih kecil," katanya. Beberapa unit Ukraina mengambil sikap defensif sementara yang lain tetap berusaha untuk maju.

Kemungkinan bahwa Ukraina tidak akan menerima bantuan senjata tambahan dari negara-negara Barat untuk sementara waktu. Di Amerika Serikat, anggota parlemen Partai Republik menolak menyetujui anggaran militer tambahan untuk Ukraina, memprioritaskan pendanaan untuk keamanan perbatasan dan kebijakan migran. Perundingan di parlemen Amerika mengenai isu ini masih menghadapi kendala.

Di Eropa, Hongaria menghalangi bantuan keuangan senilai USD 52 miliar untuk Ukraina dari Uni Eropa. Pemimpin sayap kanan negara tersebut, yang memiliki hubungan baik dengan Vladimir Putin, meminta penundaan bantuan hingga akhir musim panas.

Ukraina telah menghadapi kekurangan amunisi selama beberapa waktu, sementara negara-negara Barat berjuang untuk menjaga pasokan. 

Meskipun Uni Eropa berjanji mengirim satu juta peluru artileri hingga Maret 2024, hingga saat ini hanya 480.000 yang telah dikirimkan atau sedang dalam proses pengiriman. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update