![]() |
Sandera Israel dilepaskan oleh Hamas saat gencatan senjata pada 26 November. | Foto: Reuters/Al-Qassam |
RAKYATTERKINI.COM - Kelompok Hamas mengumumkan bahwa mereka tidak akan melepaskan sandera hidup-hidup dari wilayah Gaza kecuali Israel memenuhi tuntutan mereka.
Hamas menekankan perlunya pembukaan kembali negosiasi dan pertukaran sandera di Gaza dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, menyatakan baik Israel maupun pendukungnya tidak dapat menahan sandera tanpa adanya pertukaran dan negosiasi.
Ia menegaskan bahwa kelompok tersebut bersiap untuk melawan penjajah di setiap lingkungan, jalan, dan gang.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada 24 November lalu sudah diperpanjang dua kali, namun agresi Israel di Gaza berlanjut sejak 1 Desember setelah jeda perang dihentikan.
Selama gencatan senjata 7 hari tersebut, Hamas membebaskan 105 sandera, sementara Israel membebaskan 240 tahanan Palestina.
PM Israel Netanyahu melaporkan saat ini masih ada 137 warga Israel yang disandera di Gaza, dengan 20 di antaranya berupa jenazah.
Qatar sebagai mediator mengatakan pemboman terus menerus oleh Israel dapat mengurangi peluang mencapai kesepakatan baru, sementara upaya jeda perang selanjutnya masih dalam diskusi.
Agresi terus berlanjut di Gaza, dengan pasukan Israel memerintahkan warga Palestina di selatan Gaza untuk pindah dari area tersebut. (*)