![]() |
Tentara Israel banjiri terowongan Gaza dengan air laut. |
RAKYATTERKINI.COM - Israel melakukan tindakan serius untuk menghancurkan terowongan yang digunakan oleh pejuang Hamas di Gaza.
IDF (Israel Defence Forces) telah memulai operasi membanjiri terowongan dengan memompa air laut ke dalam sistem tersebut, meskipun masih dalam skala yang tampaknya belum masif.
Menurut laporan dari The Wall Street Journal, IDF telah memasang lima pompa air besar di dekat kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, yang dapat membanjiri terowongan dengan air laut Mediterania.
Operasi ini masih dalam tahap awal, dan kegunaan dari taktik membanjiri terowongan tersebut masih sedang dipertimbangkan.
AS juga memberikan tanggapannya terkait operasi ini, dengan pejabat AS melaporkan bahwa operasi membanjiri terowongan masih dalam tahap awal, dan berbagai metode lain sedang dipertimbangkan.
Metode lain yang dipertimbangkan termasuk serangan udara, penggunaan bahan peledak cair, serta pengiriman anjing, drone, dan robot ke dalam terowongan.
Kepala IDF, Herzi Halevi, menyatakan membanjiri terowongan adalah 'ide bagus', tetapi ia menolak memberikan komentar secara spesifik mengenai operasi tersebut. Militer Israel juga menolak mengomentari rincian operasi penghancuran infrastruktur terowongan.
Presiden AS, Joe Biden, memberikan tanggapannya terkait laporan tersebut dengan menyatakan meskipun ada pernyataan bahwa tidak ada sandera di terowongan, ia tidak mengetahui fakta secara pasti.
Biden menekankan setiap kematian warga sipil adalah tragedi, dan Israel menyatakan niatnya untuk menyelaraskan kata-katanya dengan tindakan.
Namun, pakar lingkungan memperingatkan bahwa tindakan ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang terhadap air tanah di Gaza. Membanjiri terowongan berpotensi merusak akuifer dan tanah, serta berdampak pada kualitas air tanah selama beberapa generasi.
Prof. (Emer.) Eilon Adar dari Zuckerberg Institute for Water Research di Ben-Gurion University of the Negev menyoroti potensi kerusakan ekologi lebih lanjut pada akuifer Gaza jika air laut dan zat berbahaya di dalam terowongan merembes ke dalamnya.
Ia menilai tindakan ini sebagai langkah yang tidak benar secara politik dan moral dalam jangka panjang. Terowongan Hamas sendiri memiliki panjang total ratusan kilometer dan terletak sekitar 30 meter di bawah permukaan, membuatnya sulit untuk dipetakan. (*)