Presiden Rusia, Vladimir Putin. | Foto AFP |
Dmitry Peskov, juru bicara Istana Kepresidenan Kremlin, mengonfirmasi Putin akan membahas kembali eskalasi "perang antara Hamas dan Israel" selama kunjungannya ke kedua negara tersebut.
Rusia telah mengambil sikap tegas dalam mendukung rakyat Palestina sejak awal agresi Israel pada 7 Oktober lalu. Putin secara terbuka menyerukan kemerdekaan Palestina sebagai solusi utama untuk mengakhiri konflik berulang antara Israel dan Hamas.
Dalam pernyataan televisi yang disiarkan pada pertemuan anggota Dewan Keamanan dan pemerintah, Putin menyalahkan elit penguasa AS dan sekutu mereka atas situasi konflik di Gaza dan konflik lainnya di Ukraina, Afghanistan, Irak, hingga Suriah.
Putin menyatakan bahwa Amerika Serikat berusaha menciptakan kekacauan terus-menerus di Timur Tengah.
Putin juga menyampaikan pandangannya kunci penyelesaian konflik ini adalah pendirian negara Palestina yang berdaulat dan merdeka, suatu tujuan yang diyakininya tidak selalu menjadi prioritas bagi pihak Amerika Serikat.
Selama kunjungan ke Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, Putin juga dijadwalkan membahas sejumlah isu lainnya, termasuk kerjasama dalam mengkoordinasikan produksi minyak global.
Ketiga negara tersebut, bersama dengan Rusia, merupakan anggota OPEC yang sebelumnya setuju secara sukarela untuk memotong pasokan minyak mereka, sebuah langkah yang menuai kritik dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat. (*)