Notification

×

Iklan

Beruk Mengamuk, Warga Desa Pematang Guntung Sangat Resah

Minggu, 30 Oktober 2022 | 20:19 WIB Last Updated 2022-10-30T13:21:03Z

Beruk Mengamuk
Beruk masuk desa.

Sergai, Rakyatterkini.com - Beberapa monyet jenis beruk liar membuat geger warga satu kampung, di Desa Pematang Guntung, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Beruk liar ini tiba-tiba saja masuk ke dalam permukiman, kemudian menyerang siapapun yang berpapasan dengannya. Di sisi lain, warga juga dibuat geger dan kesulitan menangkapnya.

Dari pantauan di lokasi, Minggu (30/10/2022) terlihat warga yang panik memilih masuk ke dalam rumah menghindari serangan monyet jenis beruk yang misterius ini.

Menurut salah seorang warga Dusun II Desa Pematang Guntung Kecamatan Teluk Mengkudu, Imis (52) memaparkan kejadian terhadap dirinya, monyet jenis beruk itu siang tadi tiba-tiba datang di sekitar rumah ini dan duduk di atas kursi depan rumah.

"Saya membuka pintu rumah ingin mengusirnya, namun monyet jenis beruk tersebut tiba-tiba melompat ke arah saya dan spontan saya lari menutup pintu, sehingga monyet tidak dapat menerkam," paparnya.

Monyet jenis beruk ini selalu datang dengan tiba-tiba atau misterius bisa juga dikatakan monyet jenis beruk siluman, karena dicari susah didapat, namun tak dicari muncul dengan sendirinya dan kepada setiap warga yang kebetulan berpapasan dengan monyet beruk itu langsung diterkamnya dan digigit.

Tempo hari sudah dikepung oleh rombongan dari Tantib Kecamatan Teluk Mengkudu dan personel dari Koramil dan Bhabinkamtibmas beserta warga berusaha keras untuk mendapatkan monyet jenis beruk tersebut namun upaya penangkapan gagal.

"Beruknya besar pak, dan sudah menggigit, seingat saya sudah 5 orang digigitnya, di sini lokasinya yang sering muncul dengan tiba-tiba, kami sangat takut, "ucap warga.

Kades Desa Pematang Guntung, Juni mengatakan, monyet jenis beruk ada 3 ekor, warga sudah diupayakan penangkapan dan memasang kerangkeng, namun beruk belum berhasil ditangkap.

Camat Teluk Mengkudu, Sri Rahayu ketika dikonfirmasi mengatakan, sudah dilakukan upaya penangkapan menggunakan umpan dan kandang oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi Sumatera Utara tapi belum berhasil.

Dua kali BKSDA datang pada 30 Agustus dan 29 September 2022, laporan yang masuk ke saya korban ada 4 orang. (hrp)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update