Pedagang saat menunggu dagangannya. |
Sergai, Rakyatterkini.com - Sudah seminggu harga kebutuhan pokok, seperti cabai merah, kentang, bawang, tomat naik membuat omset penjualan para pedagang menurun drastis.
Rohani Boru Sinaga,(58) yang sudah dua puluh tahun berdagang di pasar tradisional Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai kepada rakyatterkini.com, Senin (7/3/2022) pagi mengatakan, dalam seminggu ini hampir seluruh barang kebutuhan pokok harganya naik, katanya.
Sebelumnya harga cabai merah sekitar Rp35.000 per kilo kita jual, sekarang Rp60.000. Kentang sebelumnya Rp8.000, sekarang Rp12.000. Tomat sebelumnya Rp6.000 sekarang Rp16.000, dan Bawang yang sebelumnya seharga Rp30.000 ribu per kilo sekarang Rp40.000 ribu per kilonya.
Dengan kenaikan beberapa harga kebutuhan pokok ini membuat omset penjualan menurun, terpaksa kami para pedagang kecil belanja barang sedikit, lantaran pembeli yang biasa membeli barang seperti cabai merah sekilo terpaksa menguranginya menjadi seperempat kilo, bahkan satu ons, begitu juga dengan barang yang lainnya, ucap Bu Rohani.
Hal senada juga dikatakan Bu Mariamah boru Sirait (60) pedagang sayur mayur ini mengatakan, hampir seluruh barang kebutuhan pokok sehari-hari harganya naik kecuali Kangkung, Bayam, Timun, Kacang itupun lantaran kita beli langsung kepada petani.
Yang dimana biasanya seperti harga Cabai merah sekitar Rp 35.000 ribu perkilo itu wajar-wajar saja, namun sekarang harga Cabai merah kita beli sama pedagang seharga Rp 55.000 perkilo, terpaksa kita jual Rp 60.000 dengan eceran seperempat kilo Rp 15.000 rupiah.
Karena kami sebagai pedagang kecil ketergantungan kepada nelayan, lantaran di Tanjung Beringin ini pada umumnya orang nelayan, yang belanja pun di pajak tradisional ini banyak orang nelayan, sementara nelayan berapa lah gajinya terkadang dapat rezeki terkadang tidak, jadi orang itu mau makan apa, kata Bu Mariamah.
"Kita selaku pedagang kecil memohon kepada Pemerintah agar semoga barang-barang kebutuhan pokok ini harganya segera di Stabilkan," pungkasnya. (hrp)