Pedagang memanjat truk karena menghalangi jalan masuk Pasar Lelo. |
Sergai, Rakyatterkini.com - Untuk menghalangi pedagang yang mau berjualan di Pasar Lelo di Dusun X Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Sergai, terlihat truk tronton BE 9252 AJ parkir di pintu masuk Pasar Lelo, Minggu 31 Oktober 2021.
Akibatnya pedagang yang mayoritas emak-emak itu emosi, dan sasarannya personel Satpol PP Pemkab Sergai yang membuat "pagar betis" di pintu masuk, juga upaya menghalangi kenderaan pedagang ini mencari nafkah.
Miris memang jika melihat teriakan para emak-emak ini. "Kami di sini berjualan untuk mencari makan dan bukan untuk mencari kekayaan, kami bukan tidak mematuhi aturan. Kami siap berjualan di pasar bambu itu, tapi kami jangan dilarang berjualan di pasar Lelo yang hanya buka setiap Minggu siang, "ucap mereka.
Ini pasar kaget sudah ada 20 tahun lalu, ada apa begitu besarnya keinginan pemerintah untuk "menggusur" kami, ada apa di balik semua itu ??," teriak seorang emak-emak yang memakai helm.
Di lokasi, tidak ada satu orang pejabat pun yang tampak hadir, guna menghindarkan amukan dan omelan para Emak-emak pedagang.
Untungnya personel Satpol PP Sergai, tidak terpancing dengan aksi para pedagang, karena trik yang mereka buat dengan memalangkan truk tronton warna hijau berbadan besar di pintu masuk pasar lelo sudah cukup membantu aksi mereka para pedagang untuk masuk.
Informasi dari warga sekitar, truk nopol BE 9252 AJ itu diduga sengaja diparkirkan di pintu masuk pasar lelo, setelah sopirnya mengangkat kap atau kepala truk lalu datang mobil menjemputnya dan pergi entah kemana, kata warga.
Para pedagang masih berusaha untuk mencari siapa sopir truk tronton itu, supaya menggeser truknya agar kenderaan pedagang bisa masuk.
Menurut Alfian (45) salah seorang pedagang mengatakan, sudah berupaya ikuti aturan pemerintah mau berjualan di pasar rakyat di Sei Rampah, kita siap, yang dimana katanya lahan jualan ini milik perorangan. Tapi kita minta mau berjualan disana selain hari Minggu dan kita siap untuk meramaikan pasar rakyat Sei Rampah, walaupun kami tau kalau pasar rakyat yang di Sei Rampah itu milik perorangan juga, tetapi pihak Pemkab Sergai tidak mau transparan.
Selain itu, jaminan apakah dari Pemerintah Sergai kalau kami bisa berjualan hingga tahunan disana?
"Ini dugaan permainan otak pengusaha atau pebisnis, kita takut begitu nampak olehnya ramai pembeli, nanti kami diusir dengan alasan karena lahannya mau dibangun," tutur Alfian.
Tak puas dengan itu, para emak-emak ini mencoba mencegat satu unit Truk Fuso dengan cara bergelantungan didepan kaca sopir, meminta sopir untuk menarik Truk Hino yang menghalangi, agar kenderaan pedagang bisa masuk ke lokasi pasar lelo. Tetapi niat mereka gagal, sekalipun aksi yang mereka lakukan sempat memacetkan arus lalu lintas.
Kasat Lantas Polres Sergai AKP Agung Basuni melihat para pedagang yang mencegat truk dengan dinaiki para emak-emak ini, untuk segera berjalan perlahan lahan agar arus lalulintas lancar.
Sementara para pedagang terus berupaya agar kenderaan mereka bisa masuk, karena pembeli atau konsumen mereka yang datang dari kampung-kampung sekitar Desa Firdaus sudah berdatangan. (hrp)