Notification

×

Iklan

Bahas RAPBD 2022, Wabup Sergai Optimis Ekonomi Pulih

Rabu, 17 November 2021 | 08:43 WIB Last Updated 2021-11-17T01:43:50Z

Wakil Bupati Sergai. Admin Umar Yusri Tambunan pada sidang paripurna DPRD.


Sergai, Rakyatterkini.com  -  Waki Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Adlin Umar Yusri Tambunan, hadir dalam sidang paripurna DPRD setempat dengan agenda penyampaian nota pengantar Ranperda APBD 2022, Selasa (16/11/2021). 


Wabup Sergai mengatakan, penyusunan RAPBD TA 2022 di sisa waktu tahun anggaran 2021 ini sangat memerlukan kerja keras dan kesungguhan dari semua pihak sehingga dapat diselesaikan. 


Proses awal dari pembahasan RAPBD TA 2022 ini, telah diawali dengan persetujuan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) yang telah disepakati bersama. Wabup berharap, kedua dokumen tersebut bisa menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD TA 2022. 


Dikatakan, prioritas pembangunan Kabupaten Sergai tahun 2022 dirumuskan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi serta capaian kinerja pembangunan tahun sebelumnya dan tahun berjalan.


Isu-isu strategis, prioritas pembangunan nasional maupun prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Utara dan RPJMD Kabupaten Sergai tahun 2021-2026, sehingga diharapkan ada kesinambungan program-program pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah. 


Adlin Tambunan kemudian merinci, prioritas dan fokus pembangunan Kabupaten Sergai tahun 2022 yaitu pemulihan ekonomi pasca Covid-19, peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang terintegrasi.


Pembangunan manusia yang berkualitas dan adaptif terhadap pandemi Covid-19 dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintah khususnya pelayanan publik dalam rangka melayani dan memudahkan investasi. 


Dampak dari pandemi Covid-19 pada perekonomian dan keuangan diperkirakan berlanjut untuk tahun 2022. Oleh karena itu arah kebijakan keuangan daerah juga disusun untuk tetap mempertahankan stabilitas perekonomian. 


Tekanan di sektor pendapatan diperkirakan masih akan terjadi baik sebagai akibat dari belum pulihnya perekonomian dan tekanan yang terjadi pada keuangan negara, sehingga pengalokasian belanja tetap akan ketat dengan menggunakan prinsip money follow program priority. (hrp)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update