Notification

×

Iklan

8 Jam Terombang-ambing di Laut, Dua Nelayan Diselamatkan Pukat Apung Karya Baru 8

Jumat, 12 November 2021 | 13:40 WIB Last Updated 2021-11-12T06:40:29Z

Rahmat nelayan tradisional bersama menantunya Putra.

Sergai, Rakyatterkini.com - Cuaca ekstrim dan angin kencang disertai ombak besar menghempaskan sampan nelayan tradisional asal Bedagai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai.


Kejadian itu sangat mengerikan, kata Rahmat (55) warga Dusun 1 Desa Tebing Tinggi Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai bersama menantunya Putra (25), Jumat 12 November 2021.


Kronologis kejadian, sebelumnya sekitar pukul 18.30 Wib Rahmat bersama menantunya Putra saat sedang melabuh tepatnya di lokasi Sungai Baru dan pukat jaringnya ada sebanyak dua labuh. Disaat melepas jaring satu labuh, mereka mendengar suara angin sangat kencang dan tiba-tiba ombak langsung menghempaskan sampan mereka hingga karam.


Membuat Rahmat dan menantunya Putra merasa tidak ingat apa-apa disaat kejadian. Namun begitu sadar, Rahmat di situasi gelap gulita salah satu tutup piber miliknya tampak olehnya dan serta merta merangkul tutup piber tersebut bersama Putra menantunya hingga berjam-jam terombang-ambing di laut bebas.


Merasa kelelahan disaat itu, Rahmat sempat mengatakan kepada Putra menantunya yang memegang tutup piber ini dengan nada pasrah. Namun, Putra tetap bersikeras melarang ayah mertuanya ingin melepaskan tangannya sambil mengatakan.


"Tidak Yah, pegang dengan kuat kita pasti selamat, "kata Putra sembari menjerit minta tolong.


Berjam-jam menjerit minta tolong, Alhamdulillah jeritan mereka terdengar oleh tekong (kapten) kapal pukat apung bertulisan Karya Baru 8 asal Tanjung Balai. Saat itu pukat Apung Karya Baru sedang berjangkar tidak jauh dari posisi mereka terombang-ambing.


Mendengar suara ada minta tolong, spontan tekong kapal pukat Apung Karya Baru 8 mengarahkan cahaya lampu kearah suara dan melihat Rahmat dan Putra sedang dalam posisi memegang tutup piber bersamaan. 


Tekong yang belum diketahui namanya itu, memerintahkan kepada ABK agar memutus jangkar kapal mereka serta menghampiri dan menolong Rahmat juga Putra naik ke kapal sekitar pukul 03.00 Wib, Rabu (10/11/2021) dini hari.


Beberapa jam di Kapal Apung sambil menceritakan kronologis kejadian, akhirnya Rahmat dan Putra dititipkan kepada salah seorang nelayan asal Tanjung Beringin, yakni Jafis pada saat itu sedang mengarah pulang habis melaut dan membawa mereka berdua.


Dan hingga hari ini, sampan serta jaring pukat mereka masih tenggelam belum diketemukan.


"Rahmat bersama menantunya Putra, ucapkan ribuan terimakasih kepada Kapten (Tekong) Kapal Pukat Apung Karya Baru 8 beserta seluruh ABK asal Tanjung Balai yang dimana telah menyelamatkan mereka, dan hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan mereka, "pungkas Rahmat, nelayan tradisional asal Bedagai Tanjung Beringin ini didampingi Putra menantunya. (ml.hrp)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update